_____-:: The clasic piano ::-_____
==prologue==
pergantian semester dan kenaikan kelas. banyak siswa kelas 1 mencari club.
Nao dan Sota ingin masuk ke club music. kepala sekolah keberatan tapi keinginan mereka berdua sangat kuat. kepala sekolah hanya berpesan bisa member disana mengijinkan maka mereka boleh ikut club music. Nao dan Sota dengan wajah ceria berangkat menuju ke ruang music. seorang senior dari kelas 3F duduk diruangan music. dia adalah satu-satunya member di club music.
???: "kalian seharusnya tidak masuk club ini."
Nao: "kenapa tidak boleh?"
Sota: "kumohon Tori-senpai. ijinkan kami ikut. lagipula club ini jelas kekurangan member."
Tori: "kalian tidak mengerti. seharusnya club ini tidak ada. pelajaran music disekolah ini seharusnya juga tidak ada."
Nao: "hah? senpai bicara apa?"
Tori: "kalian punya waktu untuk mendengar cerita tentang club ini?"
Sota: "ya. ini baru jam 2.30pm. kami tidak terburu-buru."
Tori-senpai menghela nafas. wajahnya mulai kelihatan sedih.
chapter 1: "new member."
dua tahun yang lalu...............
Tori, anak laki-laki lulusan SMP swasta dikota dengan nilai akhir dibawah rata-rata.
Tori masuk Hoshiku High School. cita-citanya sebagai composer mendapat halangan ketika dia ditolak di SMK negeri karena gagal tes kesehatan. dia akhirnya memilih SMK swasta di pelosok desa. biarpun swasta tapi biaya di SMK tersebut lumayan murah.
sebagaimana club yang mencari member baru. Tori banyak mendapat undangan untuk masuk club. tapi hanya satu club yang tidak membuat undangan. itu adalah club music. Tori menjadi penasaran dengan club tersebut. kemudian dia mengajukan diri untuk ikut club music ke Tanaka, kepala sekolah Hoshiku.
Mr.Tanaka: "kau yakin ingin ikut club ini?"
Tanaka meletakkan formulir pendaftar. dari wajahnya sudah bisa terbaca jika dia tidak ingin Tori masuk club tersebut.
Tori: "iya. saya ingin masuk club music pak."
rasa penasaran Tori semakin membesar. biasanya kepala sekolah langsung menyetujui setiap siswa baru yang ingin masuk club.
Mr.Tanaka: "tapi kau akan bosan dengan cepat. club itu tak pernah ikut kompetisi maupun mengadakan event."
Tori: "saya mohon untuk di setujui."
Tori membungkuk. dia ingin sekali mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Tanaka menghela nafas tanda menyerah.
Mr.Tanaka: "baiklah tapi hanya jika Akira menyetujui kau masuk."
Tori: "Akira?"
Mr.Tanaka: "dia adalah senior di club itu. sekarang pergilah ke sana."
Tori: "terimakasih pak Tanaka."
Tori pamit dan menuju ruang music. dalam hati, Tori merasakan hal yang sangat janggal. di SMU Hoshiku tersebut tidak ada pelajaran musik tapi ruang music tetap ada. club music juga ada. lebih lagi sikap kepala sekolah tadi. apakah mungkin kepala sekolah ada masalah dengan pelajaran musik?. Tori mengetuk pintu ruang musik.
???: "masuk."
terdengar suara laki-laki mengijinkan. Tori pun membuka pintu dan masuk. disana hanya ada 2 orang. seorang siswi kelas 2 yg sedang membaca buku tebal dan seorang siswa yang sedang merokok di jendela. Tori bingung yg bernama Akira yg mana. Tori memberanikan diri bertanya pada siswi yg sedang membaca yg tidak jauh dari pintu.
Tori: "anda Akira-senpai?"
???: "..........."
siswi itu menunjuk ke lelaki yg sedang merokok di jendela. lalu dia membalik lembar buku yg dibacanya tanpa memperhatikan Tori.
Tori: "anoo. nama saya Tori. saya sudah ajukan formulir untuk masuk club ini."
Akira: ".........."
Akira membuang rokoknya yg sudah habis lalu turun dari jendela.
Akira: "tidak bisa. club ini sudah kebanyakan anggota."
Tori: "err... kebanyakan anggota?"
Akira: "kenapa?"
Tori: "anda bercanda? anggotanya hanya dua orang..."
Akira: "........."
Tori: "ayolah. tambah satu anggota lagi tak masalah kan?"
Akira: "silahkan saja. tapi bila suatu hal buruk menimpamu. aku tidak menanggungnya."
Tori: "terimakasih senpai."
Akira mengambil tas dan jaketnya.
Akira: "aku pulang dulu."
akira menutup pintu meninggalkan Tori dengan siswi tersebut.
???: "welcome to the club."
Tori: "thanks."
Tori melihat sekeliling. ruang music itu bersih. sebuah piano klasik berwarna hitam yang masih terawat ada di pojok ruangan.
???: "duduklah. kau tak lelah berdiri?"
Tori: "oh iya. maaf."
Tori menggeser kursi yg jauh dari siswi tersebut. beberapa menit hanya terdengar suara halaman yg di balik siswi tersebut.
Tori: "anoo. namaku Tori Fujieda."
Kaori: "aku Kaori Suzuhara. yg barusan pergi itu Akira Senjou."
Tori: "ng... Kaori-senpai. boleh saya bertanya tentang club ini?"
Kaori: "ya. dan tidak usah pake bahasa formal disini."
Kaori menutup bukunya dan meletakkan di meja.
Tori: "tadi waktu di ruangan kepala sekolah dan ketika mengajukan formulir..."
Tori sedikit ragu-ragu. dia tidak enak mengajukan pertanyaan secara langsung.
Kaori: "ya?"
Tori: "pak kepala sekolah seperti tidak ingin aku masuk club ini."
Kaori: "kepala sekolah memang begitu."
Tori: "owh begitu. jadi maksudku... ng... pak kepala sekolah tak punya masalah dengan club ini."
Kaori: "tidak. tidak ada sama sekali."
Tori: "tapi kenapa tak ada pelajaran music di sini padahal ruang music ada."
Kaori: "lain waktu kuceritakan. sekarang tidak bisa."
Kaori memasukkan buku ke tas lalu memungut tasnya.
Tori: "kau mau pergi kemana?"
Kaori: "pulang. ini sudah jam 4.00pm. dan sebaiknya kau juga pulang."
Tori baru menyadari waktu berjalan sangat cepat. kemudian dia mengambil tasnya dan pulang.
Hoshiku menjadi sepi tanpa siswa seorang pun. matahari tenggelam dalam hitungan beberapa menit. seorang gadis berambut panjang dengan pakaian serba putih duduk di sebuah kelas. kulitnya putih bersih tapi sayang wajahnya tertutup poninya yang panjang.
malam itu, tak ada petugas keamanan yang berkeling. sudah bertahun-tahun sekolah itu tidak dijaga tapi tidak terdengar kabar mendapat musibah kemalingan. dulu pernah ada dua petugas, tapi kejadian aneh terjadi. satu penjaga tewas oleh sebab yang tidak di ketahui di ruang music. beberapa minggu kemudian petugas keamanan yg satunya mengundurkan diri dengan alasan dia tidak sanggup bertugas di sekolah itu.
keesokan harinya. bel masuk berdentang. tidak seperti sekolah umum lainnya yang mengadakan upacara. para murid langsung masuk ke kelas. kepala sekolah berpikir kalau upacara hanya menghabiskan jam pelajaran yg berharga.
baru beberapa minggu tapi desas-desus tentang hantu sudah menyebar di kalangan murid kelas 1.
Tori: "Fuji-kun, dari mana kau dapat cerita itu?"
Fuji: "aku mendengarnya dari senpai di kelas 2. katanya itu memang terjadi di ruang music sekolah ini."
Tori: "bisa kau ceritakan lebih lengkap?"
Fuji: "aku agak lupa. kenapa kau tak tanya saja pada senpai di club musik. bukankah kau ikut club itu?"
Tori: "ya baiklah."
pelajaran selesai. kebanyakan murid masih berada di sekolah dan ikut kegiatan clubnya masing-masing. sebagian kecil lainnya pulang. Tori berjalan ke ruang musik. seperti hari kemarin, yang ada hanya Kaori yg sedang membaca buku dan Akira yg merokok di jendela. Tori meletakkan tasnya di meja. dia ingin menanyakan sesuatu tapi wajah Akira seperti tidak bersahabat.
Tori: "Kaori-san, aku ingin bertanya tentang hantu di sekolah ini."
Kaori: "Akira lebih tahu tentang itu. maaf."
Kaori meneruskan membaca buku.
Akira: "hantu? kalo mayat hidup sih aku tahu."
Tori: "iya. yang itu. aku ingin mendengar cerita selengkapnya."
Akira menghembuskan asap rokok dari mulutnya. dia turun dari jendela lalu mengambil kursi dan duduk dengan santainya.
Akira: "cerita itu dimulai dari tiga belas tahun yang lalu..."
tiga belas tahun yang lalu ketika sekolah ini untuk pertama kali diresmikan. semuanya berjalan dengan baik-baik saja. juga ada guru musik bernama bu guru Saori. dulu sekolah ini hanya ada 63 murid total dari kelas 1 sampai 3. ruang murid ini juga ramai dengan kelompok paduan suara. ada siswi bernama Yuki yg sangat berbakat memainkan piano.
tapi beberapa bulan kemudian ketika sekolah ini mengadakan rekreasi ke pantai. Yuki tidak kembali saat tiba waktunya pulang. kepala sekolah, para guru dan murid-murid mencari Yuki diseluruh pantai. mereka tak menemukannya. akhirnya kepala sekolah menyerahkan tugas pencarian kepada polisi karena dia harus mengantar murid-murid pulang. di tengah perjalanan pulang, bis yang mereka tumpangin menabrak sesuatu hingga oleng. sopir dengan cekatan menghentikan bis supaya tidak terguling. sopir itu kemudian turun di ikuti kepala sekolah. sopir itu menduga ada batang pohon yang tergeletak di jalan.
tapi itu salah.
kepala sekolah melihat dengan selah itu bukan batang pohon setelah mengarahkan senternya kesana. ibu guru Saori menjerit sekencang-kencangnya. itu adalah mayat Yuki. tubuhnya sudah dingin dan matanya masih terbuka. kedua tangannya tidak ada. darah darah menghitam mengotori baju Yuki. murid-murid di larang untuk turun dari bis. kepala sekolah menyuruh sopir untuk mengantar murid-murid pulang. meninggalkan dia dan beberapa guru untuk mengurus Yuki. bu guru Saori pingsan.
beberapa hari kemudian, ketika ruang music di buka untuk di bersihkan. seorang siswi menjerit dengan keras hingga terdengar di ruangan kepala. kedua tangan Yuki yg terpotong tergeletak diatas tuts piano.
sejak saat itu kejadian aneh bermunculan di sekolah ini. beberapa minggu kemudian bu guru Saori di temukan meninggal gantung diri. satu persatu anggota paduan suara mengalami nasib buruk. ada yg tewas di tabrak mobil. juga ada yg tewas tenggelam setelah pulang sekolah. kepala sekolah menutup ruang music. tapi keanehan itu tidak berhenti di situ saja. di club komputer mendadak muncul pesan yg berisi:
"jangan tutup ruang music."
pesan itu muncul 4 hari berturut turut. kepala sekolah mengetahui hal itu dan menganggapnya hanya perbuatan orang iseng yang tak ingin dia menutup ruang music. hingga hari berikutnya. 9 murid tewas terbakar di ruang memasak saat pelajaran memasak karena kebakaran. seorang murid mengaku dia melihat Yuki sedang menunjuk pintu ruang music yg terkunci. sejak saat itu, kepala sekolah membuka ruang music. tapi tak ada yg masuk kesana. pelajaran musik pun di coret dari daftar pelajaran.
Akira: "itulah yang aku tahu..."
Tori: "jadi maksudmu, Yuki adalah mayat hidup itu?"
Akira: "bukan. mayat hidup itu adalah satpam yang mati di ruang music 11 tahun yang lalu."
to be continue.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar